Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Halo teman-teman, selamat datang di AltCosmetics.ca! Kali ini kita akan membahas topik yang sering banget muncul dalam kehidupan, baik dalam urusan pekerjaan, pendidikan, bahkan kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian mendengar kata "wawancara"? Pasti sering dong! Tapi, sudahkah kita benar-benar memahami apa itu wawancara?

Nah, di artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Kita nggak cuma akan menyajikan definisi-definisi yang kaku, tapi juga akan membahasnya dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti. Jadi, siap-siap ya, kita akan menyelami dunia wawancara!

Artikel ini akan membantu kalian memahami esensi dari wawancara, tujuan dilakukannya wawancara, jenis-jenis wawancara, dan masih banyak lagi. Tujuannya? Supaya kalian lebih siap dan percaya diri saat menghadapi wawancara, apapun bentuknya. Yuk, simak terus artikel ini!

Apa Sebenarnya Wawancara Itu? Definisi dari Berbagai Sudut Pandang

Wawancara itu lebih dari sekadar tanya jawab. Ini adalah proses komunikasi yang mendalam, interaksi dua arah yang bertujuan untuk mendapatkan informasi. Mari kita lihat bagaimana para ahli mendefinisikan pengertian wawancara menurut para ahli:

1. Definisi Klasik: Wawancara Sebagai Percakapan Terarah

Menurut ahli komunikasi klasik, wawancara adalah sebuah percakapan yang memiliki tujuan. Percakapan ini bukan sekadar obrolan biasa, melainkan obrolan yang terstruktur dan diarahkan untuk menggali informasi spesifik dari narasumber.

Intinya, ada agenda yang jelas dalam sebuah wawancara. Pewawancara sudah menyiapkan daftar pertanyaan dan memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui percakapan tersebut. Jadi, jangan heran kalau pertanyaannya kadang terasa "menusuk" atau "mengarah", karena memang itulah tujuannya.

Wawancara seringkali digunakan dalam konteks profesional, seperti rekrutmen karyawan, riset pasar, atau pengumpulan berita. Namun, prinsip dasarnya tetap sama: percakapan yang terarah untuk mendapatkan informasi.

2. Definisi Modern: Wawancara Sebagai Pertukaran Informasi Interaktif

Di era modern ini, pengertian wawancara menurut para ahli sudah berkembang lebih luas. Wawancara tidak lagi hanya dianggap sebagai percakapan searah dari pewawancara ke narasumber. Lebih dari itu, wawancara dilihat sebagai proses pertukaran informasi yang interaktif.

Artinya, narasumber juga memiliki peran aktif dalam memberikan informasi yang relevan dan berharga. Pewawancara juga harus mampu mendengarkan dengan baik dan menyesuaikan pertanyaan sesuai dengan respons dari narasumber.

Pendekatan modern ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik antara pewawancara dan narasumber. Dengan begitu, narasumber akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berbagi informasi yang lebih mendalam.

3. Definisi Psikologis: Wawancara Sebagai Alat Penggalian Data

Dari sudut pandang psikologi, wawancara seringkali digunakan sebagai alat untuk menggali data tentang kepribadian, pengalaman, dan motivasi seseorang. Para psikolog menggunakan teknik-teknik khusus untuk "membaca" bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah narasumber.

Dalam konteks ini, wawancara bukan hanya tentang apa yang dikatakan, tetapi juga tentang bagaimana cara mengatakannya. Hal-hal kecil seperti jeda dalam berbicara, tatapan mata, atau gerakan tangan bisa memberikan petunjuk penting tentang apa yang sebenarnya dirasakan atau dipikirkan oleh narasumber.

Wawancara psikologis sering digunakan dalam proses seleksi karyawan, konseling, atau terapi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri seseorang.

Kenapa Wawancara Itu Penting? Mengungkap Tujuan di Balik Tanya Jawab

Setelah memahami pengertian wawancara menurut para ahli, sekarang kita bahas kenapa wawancara itu penting. Apa sih tujuan utama dari melakukan wawancara?

1. Mengumpulkan Informasi yang Mendalam dan Akurat

Tujuan utama dari wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi yang mendalam dan akurat. Informasi ini bisa berupa fakta, opini, pengalaman, atau perspektif dari narasumber.

Wawancara memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi secara lebih mendalam daripada sekadar membaca laporan atau mengisi kuesioner. Dengan bertanya secara langsung, pewawancara bisa mendapatkan klarifikasi, penjelasan tambahan, dan detail-detail penting lainnya.

Selain itu, wawancara juga memungkinkan pewawancara untuk menilai kredibilitas informasi yang diberikan oleh narasumber. Dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara narasumber, pewawancara bisa mendapatkan gambaran tentang seberapa jujur dan akurat informasi tersebut.

2. Membangun Hubungan yang Lebih Personal

Wawancara bukan hanya tentang mengumpulkan informasi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih personal dengan narasumber. Interaksi tatap muka memungkinkan pewawancara untuk membangun kepercayaan dan empati dengan narasumber.

Dengan membangun hubungan yang baik, narasumber akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berbagi informasi yang lebih sensitif atau pribadi. Hal ini sangat penting terutama dalam wawancara yang bersifat investigatif atau konseling.

Hubungan yang baik juga bisa memudahkan pewawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih jujur dan akurat. Narasumber akan merasa lebih termotivasi untuk memberikan jawaban yang terbaik dan tidak menyembunyikan informasi apapun.

3. Mengidentifikasi Potensi dan Kualifikasi

Dalam konteks rekrutmen karyawan, wawancara bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kualifikasi kandidat. Pewawancara akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk mengukur kemampuan, pengalaman, dan kepribadian kandidat.

Wawancara juga memungkinkan pewawancara untuk menilai bagaimana kandidat berpikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa kandidat memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Selain itu, wawancara juga memungkinkan kandidat untuk menunjukkan minat dan antusiasme mereka terhadap pekerjaan yang dilamar. Kandidat yang bersemangat dan termotivasi akan memberikan kesan yang lebih baik kepada pewawancara.

Jenis-Jenis Wawancara: Dari yang Formal Sampai yang Santai

Wawancara itu ada banyak jenisnya, tergantung pada tujuan, format, dan tingkat formalitasnya. Berikut beberapa jenis wawancara yang umum dilakukan:

1. Wawancara Terstruktur: Pertanyaan Sudah Disiapkan

Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara di mana pewawancara sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang baku dan harus diajukan kepada semua kandidat. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya dirancang untuk mengukur kemampuan, pengalaman, dan kepribadian kandidat secara objektif.

Kelebihan dari wawancara terstruktur adalah konsistensi dan objektivitas. Semua kandidat akan dinilai berdasarkan kriteria yang sama, sehingga memudahkan proses perbandingan dan pengambilan keputusan.

Namun, kekurangan dari wawancara terstruktur adalah kurangnya fleksibilitas. Pewawancara tidak bisa mengubah atau menyesuaikan pertanyaan sesuai dengan respons dari kandidat.

2. Wawancara Tidak Terstruktur: Lebih Bebas dan Fleksibel

Wawancara tidak terstruktur adalah jenis wawancara di mana pewawancara tidak memiliki daftar pertanyaan yang baku. Pewawancara memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang muncul secara spontan berdasarkan respons dari kandidat.

Kelebihan dari wawancara tidak terstruktur adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk menggali informasi yang lebih mendalam. Pewawancara bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik dan relevan dengan pengalaman dan latar belakang kandidat.

Namun, kekurangan dari wawancara tidak terstruktur adalah kurangnya konsistensi dan objektivitas. Setiap kandidat akan dinilai berdasarkan kriteria yang berbeda, sehingga menyulitkan proses perbandingan dan pengambilan keputusan.

3. Wawancara Panel: Beberapa Pewawancara Sekaligus

Wawancara panel adalah jenis wawancara di mana kandidat diwawancarai oleh beberapa pewawancara sekaligus. Pewawancara ini biasanya berasal dari berbagai departemen atau divisi yang berbeda.

Kelebihan dari wawancara panel adalah objektivitas dan perspektif yang beragam. Setiap pewawancara bisa memberikan penilaian dari sudut pandang yang berbeda, sehingga menghasilkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kandidat.

Namun, kekurangan dari wawancara panel adalah intimidating dan memakan waktu. Kandidat mungkin merasa gugup dan tertekan karena harus menjawab pertanyaan dari beberapa orang sekaligus.

4. Wawancara Perilaku: Fokus pada Pengalaman Masa Lalu

Wawancara perilaku adalah jenis wawancara yang fokus pada pengalaman masa lalu kandidat. Pewawancara akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang meminta kandidat untuk menceritakan situasi-situasi spesifik di mana mereka menunjukkan perilaku tertentu.

Contoh pertanyaan wawancara perilaku adalah "Ceritakan tentang saat Anda menghadapi konflik dengan rekan kerja" atau "Ceritakan tentang saat Anda gagal mencapai target yang ditetapkan".

Tujuan dari wawancara perilaku adalah untuk memprediksi kinerja kandidat di masa depan berdasarkan pengalaman masa lalunya. Dengan menganalisis bagaimana kandidat bertindak dalam situasi-situasi tertentu, pewawancara bisa mendapatkan gambaran tentang potensi mereka di masa depan.

Tips Sukses Menghadapi Wawancara: Persiapan adalah Kunci!

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting: bagaimana cara sukses menghadapi wawancara. Berikut beberapa tips yang bisa kalian terapkan:

1. Riset Perusahaan: Kenali Lebih Dalam

Sebelum wawancara, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang akan kalian datangi. Pelajari visi, misi, nilai-nilai, produk, dan layanan perusahaan.

Dengan memahami profil perusahaan, kalian bisa menunjukkan minat dan antusiasme kalian terhadap perusahaan tersebut. Selain itu, kalian juga bisa mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk diajukan kepada pewawancara.

Riset perusahaan juga bisa membantu kalian untuk menyesuaikan penampilan dan bahasa tubuh kalian dengan budaya perusahaan. Misalnya, jika perusahaan tersebut memiliki budaya yang formal, kalian sebaiknya mengenakan pakaian yang rapi dan sopan.

2. Latih Jawaban: Persiapkan Diri dengan Matang

Latihlah jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang umum diajukan dalam wawancara. Beberapa pertanyaan yang sering muncul antara lain:

  • Ceritakan tentang diri Anda
  • Apa kelebihan dan kekurangan Anda?
  • Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?
  • Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?
  • Berapa gaji yang Anda harapkan?

Dengan melatih jawaban, kalian bisa merasa lebih percaya diri dan terhindar dari kegugupan saat wawancara. Selain itu, kalian juga bisa menyampaikan jawaban dengan lebih jelas, ringkas, dan meyakinkan.

3. Berpakaian Rapi dan Profesional

Penampilan adalah kesan pertama yang akan dilihat oleh pewawancara. Oleh karena itu, berpakaianlah rapi dan profesional saat wawancara.

Pilihlah pakaian yang sesuai dengan budaya perusahaan dan posisi yang dilamar. Jika kalian tidak yakin, lebih baik memilih pakaian yang konservatif dan formal.

Pastikan pakaian yang kalian kenakan bersih, rapi, dan tidak kusut. Hindari mengenakan aksesoris yang berlebihan atau parfum yang terlalu menyengat.

4. Datang Tepat Waktu: Jangan Sampai Terlambat!

Datanglah tepat waktu saat wawancara. Terlambat datang akan memberikan kesan negatif kepada pewawancara dan menunjukkan bahwa kalian tidak menghargai waktu mereka.

Sebaiknya, datanglah 10-15 menit lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Dengan begitu, kalian memiliki waktu untuk bersantai, mengatur napas, dan mempersiapkan diri sebelum wawancara dimulai.

Jika kalian mengalami kendala yang tidak terduga dan berpotensi terlambat, segera hubungi pewawancara dan beritahukan situasinya.

5. Jaga Sikap dan Bahasa Tubuh: Tunjukkan Kepercayaan Diri

Jaga sikap dan bahasa tubuh kalian selama wawancara. Tunjukkan kepercayaan diri, antusiasme, dan rasa hormat kepada pewawancara.

Duduklah dengan tegak, tatap mata pewawancara saat berbicara, dan berikan senyuman yang tulus. Hindari menyilangkan tangan atau kaki, karena hal ini bisa memberikan kesan defensif atau tidak tertarik.

Berbicaralah dengan jelas, lancar, dan dengan nada suara yang meyakinkan. Hindari menggunakan bahasa gaul atau kata-kata slang yang tidak pantas.

Tabel Rangkuman Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Ahli Definisi Wawancara Fokus Utama
Ahli Komunikasi Klasik Percakapan terarah yang memiliki tujuan spesifik untuk menggali informasi. Tujuan terstruktur, informasi spesifik, agenda yang jelas.
Ahli Komunikasi Modern Pertukaran informasi interaktif antara pewawancara dan narasumber dengan penekanan pada hubungan baik. Pertukaran interaktif, hubungan personal, informasi mendalam.
Psikolog Alat penggalian data tentang kepribadian, pengalaman, dan motivasi seseorang melalui analisis verbal dan non-verbal. Penggalian data psikologis, analisis bahasa tubuh, pemahaman mendalam tentang individu.
Sarjana Manajemen Sumber Daya Manusia Proses seleksi yang digunakan untuk mengevaluasi kandidat pekerjaan, mengidentifikasi potensi, dan menilai kesesuaian dengan budaya perusahaan. Seleksi kandidat, evaluasi potensi, kesesuaian budaya perusahaan.
Sosiolog Metode penelitian kualitatif untuk memahami pandangan, pengalaman, dan perspektif individu atau kelompok tentang fenomena sosial tertentu. Penelitian kualitatif, pemahaman fenomena sosial, perspektif individu/kelompok.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Wawancara

  1. Apa itu wawancara kerja? Wawancara kerja adalah proses seleksi karyawan di mana kandidat diwawancarai untuk menilai kualifikasi mereka.
  2. Apa tujuan dari wawancara kerja? Untuk menilai kualifikasi kandidat, kecocokan dengan budaya perusahaan, dan kemampuan untuk berkontribusi.
  3. Apa saja jenis-jenis wawancara kerja? Terstruktur, tidak terstruktur, panel, dan perilaku.
  4. Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk wawancara kerja? Riset perusahaan, latih jawaban, berpakaian rapi, dan datang tepat waktu.
  5. Apa yang harus dilakukan saat wawancara kerja? Jaga sikap, bahasa tubuh, dan berikan jawaban yang jelas dan meyakinkan.
  6. Apa yang harus dihindari saat wawancara kerja? Terlambat, berbohong, bersikap arogan, dan mengkritik perusahaan sebelumnya.
  7. Bagaimana cara menindaklanjuti setelah wawancara kerja? Kirim email ucapan terima kasih.
  8. Apa itu wawancara penelitian? Wawancara penelitian adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada responden.
  9. Apa tujuan dari wawancara penelitian? Untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang topik penelitian.
  10. Apa saja jenis-jenis wawancara penelitian? Terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
  11. Bagaimana cara melakukan wawancara penelitian yang baik? Persiapan matang, membangun hubungan baik dengan responden, dan mencatat informasi dengan akurat.
  12. Apa yang dimaksud dengan pertanyaan terbuka dalam wawancara? Pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban yang luas dan mendalam.
  13. Apa yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup dalam wawancara? Pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban singkat atau pilihan ganda.

Kesimpulan

Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang pengertian wawancara menurut para ahli, tujuan, jenis-jenis, dan tips sukses menghadapinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kalian dalam menghadapi wawancara, apapun tujuannya. Jangan lupa untuk terus mengunjungi AltCosmetics.ca untuk mendapatkan informasi menarik lainnya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!